Doa Tolak Hujan Jawa. Ritual ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang melainkan oleh pawang hujan. Contohnya seperti halnya ronggowarsito menurut beberapa peneliti itilah salah satu alasan kenapa banyak tulisan tulisan zaman dahulu yang tercatat dalam bentuk syair serat suluk atau kidung.
Dalam sejarah doa dan mantra mantra orang jawa yang sering diucapkan dan digunakan waktu itu ada tiga jenis yaitu. Ritual ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang melainkan oleh pawang hujan. Namun doa tolak marabahaya juga bisa dilafadzkan pada hari hari lain atau pada kondisi tertentu lainnya seperti memiliki insting akan terjadi musibah dan semacamnya.
Contohnya seperti halnya ronggowarsito menurut beberapa peneliti itilah salah satu alasan kenapa banyak tulisan tulisan zaman dahulu yang tercatat dalam bentuk syair serat suluk atau kidung.
Ketiga kekuatan tersebut disatukan hingga memiliki kekuatan ghaib yang di ucapkan sebagai mantera dengan memohon ridho kepada tuhan agar hujan bisa. Panulahan atau disebut juga paneluhan yaitu doa dan mantra untuk menolak kehadiran dan gangguan buruk dari pengaruh setan hantu gentayangan roh jahat dan kadang juga digunakan sebagai pemanggil untuk niat niat khusus kepada roh roh yang diyakini baik. Ketiga kekuatan tersebut disatukan hingga memiliki kekuatan ghaib yang di ucapkan sebagai mantera dengan memohon ridho kepada tuhan agar hujan bisa. Sedangkan untuk mendatangkan hujan amalan dibaca sambil mengitari desa.
